Kembang ini termasuk langka, karena hanya satu atau dua kali dalam setahun kembang ini berbunga dan itupun mekarnya bunga hanya dalam satu malam. Kembang ini termasuk jenis kaktus yang mempunyai nama Latin (Epiphyllum anguliger). Daerah persebaran : kepulauan Seribu, Karimunjawa, pulau Puteran Madura, Bali, Ambon karo nang pulau Karang Bandung pedhek pulau Nusakambanga.
Pada malam Maulud Nabi yaitu tanggal 11 malam 12 Maulud 1432 H atau 14 malam 15 Pebruari 2011 saya berkempatan menyaksikan mekarnya kembang wijayakusama, dan ini merupakan kesempatan langka sebab tidak semua orang bisa menyaksikan mekarnya kembang ini sebab kembang ini mekarnya singkat sekali dan bertepatan pada saat orang sedang terlelap tidur.
Kuncup kembang ini mulai ada tanda-tanda akan mekar diawali sekitar jam 4 sore, antara jam 8-9 malam kuncup mekar seperti corong, anatara jam 9-11 malam kelopak bunga mulai mekar, antara jam 11-1 malam kelopak bunga mekar penuh dan antara jam 1 sampai 4 kelopak bunga mulai menutup dan menjelang subuh menutup penuh, pagi harinya kembangn ini sudah layu dan tidak berbau sama sekali.
Ada beberapa mitos di masyarakat berkaitan dengan kembang wijayakusuma ini, bahkan dalam cerita pewayangan kembang wijayakusuma menjadi senjata Kresno. Konon dalam cerita pewayangan kembang wijayakusuma bisa digunakan oleh Kresno untuk menyembuhkan orang sakit dan bahkan bisa menghidupkan orang mati yang belum saaatnya.
Mitos kembang wijayakusuma.
Pada malam Maulud Nabi yaitu tanggal 11 malam 12 Maulud 1432 H atau 14 malam 15 Pebruari 2011 saya berkempatan menyaksikan mekarnya kembang wijayakusama, dan ini merupakan kesempatan langka sebab tidak semua orang bisa menyaksikan mekarnya kembang ini sebab kembang ini mekarnya singkat sekali dan bertepatan pada saat orang sedang terlelap tidur.
Kuncup kembang ini mulai ada tanda-tanda akan mekar diawali sekitar jam 4 sore, antara jam 8-9 malam kuncup mekar seperti corong, anatara jam 9-11 malam kelopak bunga mulai mekar, antara jam 11-1 malam kelopak bunga mekar penuh dan antara jam 1 sampai 4 kelopak bunga mulai menutup dan menjelang subuh menutup penuh, pagi harinya kembangn ini sudah layu dan tidak berbau sama sekali.
Ada beberapa mitos di masyarakat berkaitan dengan kembang wijayakusuma ini, bahkan dalam cerita pewayangan kembang wijayakusuma menjadi senjata Kresno. Konon dalam cerita pewayangan kembang wijayakusuma bisa digunakan oleh Kresno untuk menyembuhkan orang sakit dan bahkan bisa menghidupkan orang mati yang belum saaatnya.
Mitos kembang wijayakusuma.
Peristiwa terjadinya kembang Wijayakusuma pada jaman Prabu Aji Pramosa dari Kediri itu setelah bertahun-tahun menimbulkan kepercayaan bagi raja-raja di Surakarta dan Yogyakarta. Menurut cerita, setiap ada penobatan raja baik Susuhunan di Surakarta maupun Kesultanan di Yogyakarta mengirim utusan 40 orang ke Nusakambangan untuk memetik kembang Wijayakusuma. Sebelum melakukan tugas pemetikan, para utusan itu melakukan ziarah ke makam-makam tokoh leluhur di sekitar Nusakambangan seperti pasarehan Adipati Banjaransari di Karangsuci, Adipati Wiling di Donan, Adipati Purbasari di Dhaunlumbung, Kyai Singalodra di Kebon Baru dan Panembahan Tlecer di Nusakambangan.
Menurut Babad Tanah Jawi, Adipati Anom, Sunan Amangkurat II pernah mengirim utusan untuk memetik kembang Wijayakusuma, yaitu setelah ia rnenobatkan dirinya sebagai raja Mataram menggantikan ayahandanya. Menurut seorang sejarawan Belanda H.J. de Graaf, peristiwa jumenengan tersebut dilaksanakan di Ajibarang pada tanggal 7 Juli 1677 dalam perjalanannya ke Batavia saat dikejar Trunojoyo. Menurut keterangan, cara memetik bunga Wijayakusuma tidak dengan tangan tetapi dengan cara gaib melalui samadi. Sebelumnya para utusan raja melakukan upacara “melabuh" (sedekah laut) di tengah laut dekat pulau Karang Bandung. Sebelum dipetik, pohon itu dibalut terlebih dahulu dengan cinde sampai ke atas. Dengan berpakaian serba putih utusan itu bersamadi di bawahnya, jika memang samadinya terkabul, kembang Wijayakusuma akan mekar dan mengeluarkan bau harum. Kemudian bunga itu jatuh dengan sendirinya ke dalam kendaga yang sudah dipersiapkan. Selanjutnya kembang tersebut dibawa para utusan ke Kraton untuk dihaturkan ke Sri Susuhunan / Sri Sultan. Penyerahan itu pun dilakukan dengan upacara tertentu, konon kembang itu dibuat sebagai rujak dan disantap raja yang hendak dinobatkan, dengan demikian raja dianggap syah dan dapat mewariskan tahta kerajaan kepada anak cucu serta keturunannya.
Berikut adalah gambar proses mekarnya kembang wijayakusuma yang sempat saya rekam mulai jam 4 sore sampai jam 2 malam, sementara proses menutupnya tidak saya abadikan.
3 KOMENTAR:
^_^] ,wwuuuiicchh.......materi yang ada di blog Bapak menarik sekali....jadi menambah wawasan saya Pak........
^_^] ,empat jempol juga dehh buat Bapak Yusmanjang.......
by: Andriani P.Rinny_IX A
:18
^_^] , Bapak Yuswanjang yang terhormat....
saya minta maaf ya Pak....
di komentar saya yang satunya saya salah menuliskan nama Bapak......
sekali lagi saya minta maaf Pak Yus...
by: Andriani P.Rinny_IX A
:31
.....> BaPak sangat beruntung ,,,karena bisa melihst lsngsung mekarnya bunga Wijayakusuma,,,
saya saja penasaran banget pengen melihat langsung,,
tapi saya bangga karena nama saya ternyata diambil dari nama Bunga,
he..he..he,,
bY : Andan Widya Kusuma
IX _ @
Posting Komentar
Sampaikan ke sobat lain bila bermanfaat, sampaikan ke saya bila tidak berkenan.Terima kasih sudah berkunjung dan memberi komentar.
NB. Bila ingin menempatkan smiley/emotion pada komentar silahkan ketik kode smiley.contoh (komentar anda :10 atau :14